The Details

Okt 11, 2025 .

Dari Screening Kecil Menuju Panggung Besar: Saat Usaha Menghadiahkan Senyum

“Jangan pernah meremehkan langkah kecil, sebab justru dari langkah kecil itulah lahir perjalanan besar. Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil, dan hasil terbaik adalah ketika kerja keras kita bisa menghadirkan kebahagiaan bagi orang-orang yang kita cintai.”

Tidak pernah saya bayangkan sebelumnya bahwa sebuah screening awal disertasi yang saya persiapkan selama tiga bulan bisa membawa saya berdiri di panggung internasional, di hadapan lebih dari 400 peneliti yang datang ke Universitas Jember, Indonesia. Apa yang awalnya hanya dianggap sebagai “penelitian kecil” akhirnya menjelma menjadi tiket berharga untuk mengukir sejarah pribadi yang penuh makna.

Awal Perjalanan: Antara Keraguan dan Harapan

Semua dimulai dari keharusan untuk memulai disertasi. Bagi sebagian orang, tahap screening biasanya dianggap sebagai hal yang remeh, hanya langkah awal untuk menguji metode dan arah penelitian. Namun, bagi saya, tahap ini adalah tantangan besar. Tiga bulan penuh saya habiskan di laboratorium: merangkai rancangan, mengulang percobaan yang gagal, mencatat hasil yang sering kali tidak sesuai harapan.

Ada kalanya saya pulang larut malam dengan perasaan hampa. Rasa lelah membuat saya ingin menyerah. Saya bahkan pernah duduk lama di depan meja kerja, menatap hasil yang tidak konsisten, lalu berkata dalam hati: “Apakah semua ini benar-benar layak diperjuangkan?”

Namun, setiap kali keraguan itu datang, saya teringat wajah kedua orang tua saya. Saya tahu, perjuangan ini bukan hanya untuk saya sendiri. Ada doa mereka yang setiap malam terlantun, ada dukungan promotor S3 yang dengan sabar membimbing, dan ada semangat teman-teman seangkatan yang sering memberi energi positif. Harapan itulah yang menguatkan saya untuk terus melangkah.

Kesempatan Tak Terduga: IC-SIA 2025

Di tengah rasa lelah itu, sebuah kabar baik datang. Saya mendapat kesempatan untuk mempresentasikan hasil screening ini pada The 3rd International Conference on Sustainable Industrial Agriculture (IC-SIA) yang diselenggarakan oleh Universitas Jember, Indonesia.

Awalnya saya ragu. “Apakah riset sederhana ini pantas dibawa ke forum internasional?” Pertanyaan itu berulang kali menghantui. Namun promotor saya berkata: “Jangan remehkan hasil penelitianmu. Justru dari hal kecil, kontribusi besar bisa lahir.” Kata-kata itu seperti bensin yang menyulut api semangat saya.

Persiapan: Satu Bulan yang Mengubah Segalanya

Saya memiliki waktu satu bulan untuk menyiapkan presentasi. Waktu yang singkat, namun saya bertekad memaksimalkannya setiap hari. Siang-malam saya habiskan untuk merapikan data, membuat visualisasi yang sederhana namun jelas, dan berlatih menyampaikan materi agar bisa dipahami audiens dari berbagai latar belakang.

Malam-malam itu terasa panjang. Kadang, saya merasa seperti berbicara pada dinding ketika berlatih presentasi sendirian. Tetapi saya tahu, setiap repetisi adalah investasi. Saya percaya, usaha tidak pernah sia-sia.

Hari yang Menegangkan

Hari presentasi tiba. Saya berdiri di depan ruangan besar, berhadapan dengan ratusan peneliti dari berbagai negara. Tangan saya bergetar, keringat dingin mengalir. Namun begitu saya mulai berbicara, rasa gugup itu perlahan menghilang. Saya tidak hanya menyampaikan data, tetapi juga menyampaikan cerita tentang bagaimana penelitian ini menjadi fondasi disertasi, tentang semangat untuk memberikan solusi, dan tentang keyakinan bahwa penelitian sekecil apa pun bisa berarti besar.

Saya melihat audiens mendengarkan dengan penuh perhatian. Beberapa mengangguk, beberapa tersenyum, bahkan ada yang mencatat. Saat sesi tanya jawab, peneliti senior mengajukan pertanyaan yang kritis. Bukannya membuat saya gentar, pertanyaan itu justru membuka ruang diskusi yang memperkaya. Di situ saya merasakan arti sesungguhnya dari konferensi: bukan sekadar kompetisi, melainkan ruang belajar bersama.

Hasil yang Membahagiakan

Tak lama setelah sesi selesai beralih acara gala dinner, alhamdulillah, pada saat itu, nama saya diumumkan sebagai salah satu penerima penghargaan Best Presenter. Lebih dari itu, saya juga memperoleh uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi. Saat itu, air mata saya hampir jatuh. Bukan karena nominalnya, tetapi karena perjalanan panjang yang teringat kembali: malam-malam tanpa tidur, rasa putus asa yang pernah datang, dan doa yang tidak pernah berhenti dari orang-orang tercinta.

Selain penghargaan itu, saya juga menerima:

  1. 2nd Place Winner – National Young Researcher Award dari Indonesian Phytopathological Society, dan
  2. Young Researcher Appreciation – Under 30 Category.

Saya terdiam lama, mencoba mencerna semua itu. Rasanya seperti mimpi. Dari penelitian kecil yang penuh keraguan, akhirnya saya bisa berdiri di panggung besar dengan pengakuan yang nyata.

Kebahagiaan yang Sesungguhnya

Namun, kebahagiaan terbesar bukanlah sertifikat atau uang pembinaan. Kebahagiaan itu hadir ketika saya menelepon orang tua dan mendengar suara mereka bergetar karena haru. Saya tahu, perjuangan ini telah menghadirkan senyum di wajah mereka.

Saya juga merasa bahagia karena bisa membuat tim promotor S3 saya bangga. Mereka yang selama ini sabar menuntun, akhirnya bisa melihat benih yang ditanam mulai tumbuh dan berbuah. Juga tentu, teman-teman seangkatan saya yang selalu menjadi tempat berbagi tawa dan keluh kesah, ikut bersorak gembira atas pencapaian ini.

Penutup

Tidak ada langkah kecil yang sia-sia bila dilakukan dengan hati. Tiga bulan screening, satu bulan persiapan, dan segunung doa akhirnya mengajarkan saya bahwa kerja keras selalu menemukan jalannya. Yang terpenting, hasil dari usaha kita bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk membahagiakan orang tua, membanggakan promotor, serta menginspirasi teman-teman di sekitar kita. Karena sesungguhnya, puncak tertinggi dari sebuah pencapaian adalah ketika kita mampu berbagi kebahagiaan dengan orang lain.

Tulisan oleh:

Mukhlis Ibrahim
Doktor Ilmu Pertanian
Persiapan Keberangkatan (PK) 225
Angkatan Awardee: 2023 Genap

Reviewer:
Awalia Nur Sakinah
Magister Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *